Blogger news

Minggu, 19 Januari 2014

On 22.30 by Unknown   No comments
KEPEMIMPINAN 
DALAM 
ORGANISASI KOPERASI

Koperasi adalah saka guru atau tiang utama penyangga ekonomi rakyat banyak. Saka guru akan kuat jika peran serta anggotanya benar-benar berfungsi secara aktif dan kreatif.Organisasi Koperasi merupakan lembaga yang bergerak dalam bidang bisnis (ekonomi) yang pembentukkannya secara esensi didasarkan pada self help (menolong dirisendiri) melalui kesamaan (solidaritas), effort (usaha) dan individualitas, dalam menjalankan organisasi dan perusahaan Koperasi.


A.    PENGERTIAN KOPERASI
Bagi Masyarakat Indonesia, Koperasi sudah tidak asing lagi, karena kita sudah merasakan jasa Koperasi dalam rangka keluar dari kesulitan hutang lintah darat. Secara harfiah Koperasi yang berasal dari bahasa Inggris Coperation terdiri dari dua suku kata : Co yang berarti bersama, Operation = bekerja. Jadi koperasi berarti bekerja sama, sehingga setiap bentuk kerja sama dapat disebut koperasi.
Pengertian pengertian pokok tentang Koperasi :
1)      Merupakan perkumpulan orang orang termasuk badan hukum yang mempunyai kepentingan dan tujuan yang sama.
2)      Menggabungkan diri secara sukarela menjadi anggota dan mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai pencerminan demokrasi dalam ekonomi.
3)      Kerugian dan keuntungan ditanggung dan dinikmati bersama secara adil.
4)      Pengawasan dilakukan oleh anggota.
5)      Mempunyai sifat saling tolong menolong.
6)      Membayar sejumlah uang sebagai simpanan pokok dan simpanan wajib sebagai syarat menjadi anggota.


1.     Prinsip Koperasi
(UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian indonesia)
a.    Keanggotaanya sukarela dan terbuka
 Yang keanggotaanya bersifat sukarela terbuka bagi semua orang yang bersedia mengunakan jasa jasanya, dan bersedia menerima tanggung jawab keanggotaan tanpa membedakan gender.
b.    Pengawasan oleh anggota secara Demokratis
 Anggota yang secara aktif menetapkan kebijakan dan membuat keputusan. Laki laki dan perempuan yang dipilih sebagai pengurus atau pengawas bertanggung jawab kepada rapat anggota. Dalam koperasi primer, anggota memiliki hak suara yang sama (satu anggota satu suara). Pada tingkatan lain koperasi juga dikelola secara demokratis.
c.     Partisipasi anggota dalam kegiatan ekonomi
Anggota menyetorkan modal mereka secara adil dan melakukan pengawasan secara demokratis. Sebagian dari modal tersebut adalah milik bersama. Bila ada balas jasa terhadap modal diberikan secara terbatas. Anggota mengalokasikan SHU untuk beberapa atau semua tujuan seperti di bawah ini :
                       -           Mengembangkan koperasi, Caranya dengan membentuk dana cadangan, yang sebagian dari dana itu tidak dapat dibagikan.
                       -           Dibagikan kepada anggota. Caranya seimbang berdasarkan trnsaksi mereka dengan koperasi.
                       -           Mendukung kegiatan lainnya yang disepakati dalam rapat anggota.

  
2.      Jenis -  Jenis Koperasi
Jenis koperasi didasrkan pada kesamaan usaha atau kepentingan ekonomi anggotanya. Dasar untuk menentukan jenis koperasi adalah kesamaan aktivitas, kepentingan dan kebutuhan ekonomi anggotanya. Jenisnya adalah :
1.)      Koperasi Produsen.
Koperasi produsen beranggotakan orang orang yang melakukan kegiatan produksi (produsen). Tujuannya adalah memberikan keuntungan yang sebesar besarnya bagi anggotanya dengan cara menekan biaya produksi serendah rendahnya dan menjual produk dengan harga setinggi tingginya. Untuk itu, pelayanan koperasi yang dapat digunakan oleh anggota adalah Pengadaan bahan baku dan Pemasaran produk anggotanya.


2.)     Koperasi Konsumen
Koperasi konsumen beranggotakan orang orang yang melakukan kegiatan konsumsi. Tujuannya adalah memberikan keuntungan yang sebesar besarnya bagi anggotanya dengan cara mengadakan barang atau jasa yang murah, berkualitas, dan mudah didapat. Contoh : Koperasi Simpan Pinjam, koperasi serba usaha (konsumen).



B.     PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk memperoleh pengikut. Pemimpin pada dasarnya adalah orang yang mampu menggerakan sumberdaya (terutama manusia) untuk bekerja bersama untuk mencapai tujuan.
Kemampuan seorang pemimpin dibuktikan pertama dari bagaimana dia mampu meyakinkan orang-orang yang dipimpinya untuk memahami visi dan misi organisi untuk kemudian mau bersama-sama mengupayakan tujuan organisasi tersebut. Seorang pemimpin berbeda dengan manajer. Pemimpin mempunyai kekuasaan atas pengikutnya bukan karena jabatanya tetapi karena kemampuan personality. Sikap, tingkah laku yang kemudian memunculkan wibawa.
Pemimpin inilah yang mendorong dan menggerakan orang lain agar mau bekerja sama mencapai tujuan yang telah ditentukan. Fungsi ini penting, sebab bagaimana pun juga baiknya perencanaan, tertibnya organisasi dan tepatnya penempatan orang dalam organisasi, belum berarti menjamin geraknya organisasi menuju sasaran dan tujuan. untuk itu diperlukan kecakapan,keulatan,pengalaman dan kesabaran.

·        Tipe kepemimpinan ada 6 jenis yaitu:

1)      Kepemimpinan pribadi /personal leadership
yaitu tipe seorang pemimpin yang selalu mengadakan hubungan langsung dengan anggotannya
2)      Kepemimpinan non pribadi / non personal leadership
yaitu kebalikan tipe kepemimpinan pribadi, tetapi melalui jenjang / hierarchie organisasi yang sudah ditentukan. 

 3)      Kepempmpinan otoriter
yaitu tipe pemimpin yang menanggap kepemimpinan adalah hak pribadinya, orang lain tidak ikut campur sehingga setiap perintahnya tidak perlu mendapat konsultasi dari pengikut – pengikutnya. pemimpin berkuasa penuh, para pengikut tidak mendapat kesempatan mengemukakan pendapat.
4)      Kepemimpinan yang demokratis
yaitu tipe pemimpin yang selalu menerima dan menghargai saran, pendapat, nasihat dari pengikutnya.
5)      Kepemimpinan yang kebapaan / paternalistis
yaitu tipe pemimpin yang bertindak sebagai ayah,pengasuh,pembimbing dan pelindung dari pengikut-pengikutnya. kelemahannya adalah sulit memberikan kepercayaan/tanggung jawab secara penuh dan ada rasa khawatir tidak berhasil.
6)      Kepemimpinan bebas,apa maunya/ laissez faire
yaitu tipe kepemimpinan yang menonjolkan kebebasan, artinya pemimpin kurang menonjol dalam pemimpin pengikutnya dan diserahkan sepenuhnya kepada pengikutnya untuk memecahkan persoalan dan tanggungjawabnya.menyerahkan sepenuhnya kepada bawahannya.



C.    KEPEMIMPINAN DALAM KOPERASI
Di atas telah disinggung mengenai koperasi dan kepemimpinan, "Apa kunci sukses koperasi?". Ada banyak jawaban yang bisa diberikan. Tapi saya ingin menyampaikan satu hal yang pokok, bahwa kunci sukses utama dalam sebuah koperasi ada pada kepemimpinan.
Pada tahap awal pendirian dan pengembangannya, koperasi sangat memerlukan seorang pemimpin yang mampu menjadi motor penggerak, pembina yang mengarahkan pada prinsip-prinsip koperasi yang sesungguhnya, pemberani yang mampu melakukan terobosan usaha baru bahkan untuk sesuatu yang sangat mustahil sekalipun, tegar dan konsisten dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Sangat penting menempatkan kedudukan pemimpin dalam sebuah koperasi. Kepemimpinan koperasi dilakukan secara kolektif oleh pengurus. Seorang ketua dalam kepengurusan koperasi bukanlah pemimpin yang memiliki hak-hak yang lebih tinggi. Dia adalah orang pertama diantara yang sama, dan bertindak sebagai koordinator.Pada tahap selanjutnya, perlu terus dilakukan kaderisasi anggota dan pemimpin yang dapat menguatkan dan melangsungkan kehidupan koperasi

 ·        Untuk membangun koperasi sebagai badan usaha yang kuat, sehat dan mandiri, diperlukan Pemimpin yang :

1)  Mampu meningkatkan efektifitas organisasi dan iklim yang kondusif bagi pertumbuhan kopersinya.
Organisasi yang efektif dan sehat memiliki ciri-ciri :
                       -           adanya kepercayaan,
                       -           keterbukaan,
                       -            iklim yang mendukung.
Organisasi koperasi yang efektif mampu menumbuhkan kesadaran dan kegairahan anggotanya untuk tetap setia kepaa koperasi dan berpartisipasi aktif; dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap koperasi; dan mampu melahirkan kader-kader koperasi yang berkualitas melalui pendidikan. Efektifitas dan efisiensi adalah persyaratan suksesnya organisasi koperasi.
2)     Berjiwa enterpreneur (wirausaha)
 Untuk memanfaatkan peluang, menerobos rintangan, meningkatkan efisiensi dan meningkatkan operasional bisnis, diperlukan pengurus yang berjiwa wirausaha.                3)     Menghayati aspirasi koperasi
 Untuk mengendalikan organisasi koperasi agar tetap jalan lurus atau tidak menyimpang dari ”rel koperasi”, pengurus harus mampu menghayati aspirasi koperasi.
4)     Membiasakan meningkatkan kualitas diri
 Untuk membangun koperasi, tidak hanya diperlukan dukungan keuangan dan manajemen, tapi juga dukungan keilmuan. Untuk itu, pengurus selalu dituntut untuk meningkatkan kualitas dirinya dibidang ilmu dan teknologi.
5)     Memiliki nilai-nilai dasar kepemimpinan yang kuat
 Antara lain jujur, solidaritas yang tinggi, terbuka serta bertanggung jawab.
6)     Visioner dan berorientasi ke masa depan
Mampu membangun impian mengenai bisnis di masa depan.
7)     Mampu mewujudkan efisiensi serta menerapkan kaidah-kaidah penghematan dalam koperasi.
8)     Mampu mendorong kekuatan/aliansi strategik/jaringan usaha guna          memperbesar kapasitas bisnis koperasi.
         Pemimpin koperasi yang ideal seperti tersebut di atas dapat diciptakan melalui pendidikan, pengalaman dan pembinaan yang berkesinambungan.

 ·        Kualifikasi Pemimpin Koperasi
Salah satu persyaratan minimum dalam pembentukan dan berlangsungnya kegiatan organisasi Koperasi adalah harus adanya pemimpin, yaitu orang-orang yang siap dan dapat bekerja untuk mengintegrasikan keinginan-keinginan maupun  kebutuhan anggota Koperasi, memotivasi dan mengorganisir kelompok serta mengarahkan kegiatan-kegiatannya agar dapat mencapai sasaran dan organisasi Koperasi.

 Pemilihan Pemimpin Koperasi harus berkaitan dengan criteria khusus untuk memilih seseorang sebagai berikut.
1)      Kemauan untuk bekerja bagi kepentingan semua anggota.
2)       Kemampuan untuk bekerja di organisasi.
3)       Pengetahuan tentang masalah-masalah ekonomi.
4)      Kesiapan untuk bekerja atas dasar kehormatan, bukan untuk mencari keuntungan.





0 komentar:

Posting Komentar