Kamis, 05 Desember 2013
On 22.45 by Unknown No comments
SEJARAH KFC INDONESIA
PT. fastfood Indonesia tbk. Adalah
pemilik tunggal waralaba KFC di Indonesia.
Didirikan oleh Gelael group pada tahun
1978 sebagai pihak pertama yang memperoleh
Waralaba KFC untuk Indonesi. Perseroan
mengawali operasi restoran pertamanya pada bulan oktober 1979 di jalan Melawai,
Jakarta, dan telah memperoleh sukses. Kesuksesan outlet ini kemudian diikuti
outlet-outlet selanjutnya di kota Jakarta dan perluasan area cakupan hingga ke
kota-kota besar lain di Indonesia antara lain Bandung, Semarang, Surabaya,
Makasar, Medan, dan Manado. Keberhasilan yang terus diraih dalam pengembangan
merk menjadikan KFC sebagai bisnis waralaba cepat saji yang dikenal luas dan
dominan di Indonesia.
Bergabungnya Salim Group sebagai pemegang saham utama telah
meningkatkan pengembangan perseroan pada tahun 1990, dan pada tahun 1993
terdaftar sebagai emiten di Bursa Efek Jakarta sebagai langkah untuk semakin
mendorong pertumbuhannya. Kepemilikan saham mayoritas pada saat ini adalah
79,6% dengan pendistribusian 43,8% kepada PT Gelael pertama dari Gelael Group ,
dan 35,8% kepada PT Megah Eraraharja dari Salim Group.
Sementara saham minoritas (20,4%)
didistribusikan kepada Publik dan koperasi.
Perseroan memperoleh hak waralab KFC
dari Yum! Restaurants Internasional (YRI), sebuah badan usaha milik Yum! Brands
inc, yaitu sebuah perusahhan public di Amerika serikat yang juga pemilik
waralaba dari empat merek ternama
lainnya, yakni Pizza Hut, Taco Bell, A&W, san Long Jhon Silvers, lima merek
yang bernaung dibawah satu kepemilikan yang sama ini telah memproklamirkan Yum!
Group sebagi fast Food chain terbesar dan terbaik di dunia dalam
memberikan pilihan restoran ternama,
sehingga memastikan kepemimpinannya dalam bisnis multi-branding. Untuk kategori
produk daging ayam cepat saji, KFC tak
terkalahkan.
PENGAWASAN MUTU
Selama tahun 2012,
Departemen QA menjadi koordinator dalam audit Sistem Jaminan Halal (SJH). Pada
29 Maret 2012 Perseroan mendapatkan Status Sistem Jaminan Halal dengan nilai
“A” untuk kedua kalinya. Dukungan manajemen yang besar terhadap kelanjutan
status halal restoran menjadi nilai tambah KFC Indonesia di tengah persaingan
industri restoran cepat saji yang semakin pesat.
Saat ini Perseroan sedang
melakukan proses perpanjangan Sertifikat Halal dari LPPOM MUI yang akan
berakhir pada 8 Februari 2013. Sertifikat Halal telah dimiliki oleh Perseroan
sejak tahun 1995. Sosialisasi SJH telah dilakukan di Jakarta maupun di daerah
oleh Departemen QA agar seluruh pihak terkait seperti R&D, Purchasing,
Logistic, dan Operation memiliki kesamaan pemahaman tentang Sistem Jaminan
Halal.
PENGAWASAN KUALITAS BAHAN BAKU GUDANG
Pada awal tahun 2012, Departemen QA
bersama Gudang Logistik fokus dalam pengembangan kualitas gudang, mengadakan
pelatihan dan rapat koordinasi dengan seluruh Kepala Gudang secara nasional,
yang bertujuan untuk menambah pengetahuan pengelolaan gudang, dan pada akhirnya
dapat meningkatkan kualitas di semua gudang KFC Indonesia.
Proses pengawasan QA kepada Gudang
Logistik dilakukan melalui Distribution Quality Audit (DQ Audit). Secara
kuantitas jumlah gudang yang diaudit mengalami peningkatan, yaitu dari 15
gudang (2011) menjadi 17 gudang (2012).
Pada pelatihan dan rapat koordinasi
tersebut, Perseroan memberikan penghargaan kepada enam gudang terbaik secara
nasional yang mampu mengikuti standar yang ditetapkan oleh Perseroan, meliputi
perbaikan yang berkesinambungan dan termasuk dalam kategori memiliki penilaian
tertinggi. Selain itu, rata-rata hasil audit
mengalami peningkatan dari 56,65 (2011) menjadi 63,23 (2012). Di masa mendatang,
diharapkan Gudang Logistik dapat terus meningkatkan standar penyimpanan dan
pengelolaan bahan baku.
Proses pengawasan QA kembali dilakukan
kepada Angkutan Logistik di sepuluh gudang KFC secara nasional. Tujuan dari
audit ini adalah menjaga supaya bahan baku yang dikirim dari gudang ke restoran
memiliki standar mutu yang sama seperti bahan baku awalnya dan tidak mengalami
perubahan bahkan penurunan mutu selama dalam perjalanan. Untuk tahun selanjutnya,
diharapkan semakin banyak Angkutan Logistik diaudit dan mengalami peningkatan nilai
sehingga bahan baku berkualitas yang dikirim ke restoran semakin baik dari hari
ke hari.
Pengawasan gudang dan restoran KFC
Indonesia juga dilakukan oleh Yum! International secara acak. Pada bulan Juni
2012, Yum! Dallas, U.S.A. melakukan audit gudang dan restoran. Hasil audit
tersebut menunjukkan bahwa KFC Indonesia memenuhi standar yang dipersyaratkan
oleh Yum!.
KEAMANAN PEMASOKKAN PANGAN
Pengembangan staf QA terus
ditingkatkan. Pada bulan Agustus 2012, semua staf mengikuti pelatihan dan
kalibrasi yang berhubungan dengan Keamanan Pangan dan fokus dalam perbaikan
nilai eCER restoran KFC yang diselenggarakan oleh internal Departemen QA.
Tujuan dari pelatihan dan kalibrasi ini adalah supaya semua staf memiliki
pemahaman yang sama dalam melakukan audit restoran.
Proses pengawasan QA kepada pemasok
dengan “Supplier Tracking, Assessment and Recognition” (STAR Audit –
Pemantauan Pemasok, Penilaian dan Penghargaan)” masih terus dilanjutkan melalui
:
·
Food
Safety Audit (FSA
– Audit Keamanan Produk)
kepada
36 pemasok kelas A, B, dan C.
·
Quality
System Assessment (QSA
– Penilaian
Sistem Pengendalian Mutu) kepada 31
pemasok kelas A dan B.
Rata-rata hasil audit mengalami
peningkatan dari 67,50 (2011) menjadi 75,13 (2012).
Standar tinggi yang ditetapkan untuk
pemasok juga akan diseleksi dan disaring. Bagi pemasok yang biasa, mencapai
standar yang ditetapkan, akan diberikan penghargaan oleh Yum!.
Pada bulan April 2012 di Shanghai,
China, Yum! memberikan penghargaan kepada salah satu pemasok KFC Indonesia, PT
NICI (Nestle Indofood Citarasa Indonesia) yang memiliki performa bagus, baik
dalam penilaian FSA - Audit Keamanan Produk, QSA – Audit Penilaian Sistem Pengendalian
Mutu, maupun SCM.
Pemberian penghargaan kepada pemasok
diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk yang dipasok kepada Perseroan dan
meningkatkan persaingan ditingkat pemasok supaya terpacu untuk mendapatkan
penghargaan tersebut.
Perseroan dalam mempertahankan kualitas
restoran melalui QA telah melakukan eCER (electronic CHAMPS
Excellence Review) selama tahun 2012. Evaluasi tersebut dilakukan sebanyak
tiga kali perrestoran dan nilai yang dihasilkan dari setiap periode menunjukkan
peningkatan. Diharapkan rata-rata nilai terus mengalami peningkatan untuk
mencapai kepuasan pelanggan yang tuntutannya semakin tinggi
Langganan:
Postingan (Atom)
Search
Popular Posts
-
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI KOPERASI Koperasi adalah saka guru atau tiang utama penyangga ekonomi rakyat banyak. Saka guru ak...
-
SEJARAH KFC INDONESIA PT. fastfood Indonesia tbk. Adalah pemilik tunggal waralaba KFC di Indonesia. Didirikan oleh Gelael group pada ...
-
1. Memesan barang, perlengkapan dan jasa (layanan) Metode pengendalian persediaan tradisional ini sering disebut: kuantitas pesa...
-
MAKALAH “ORGANISASI KOPERASI” Di Susun Oleh : MOCHAMAD FIKI PIKHUL HIKAM PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA FAK...
-
Simbol tambahan atau yang biasa disebut Flow Direction Symbols biasa digunakan untuk memperjelas flowchart atau mempermudah pembuatan flowc...
-
Sebelum membahas symbol symbol flowchart, saya akan menjelaskan pengertian flowchart terlebih dahulu. Flowchart adalah bagan-bagan ya...
-
Banten Banten adalah sebuah provinsi di Pulau Jawa , Indonesia . Provinsi ini dulunya merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat , na...
-
Hambatan pasif adalah hambatan yang disebabkan secara tidak sengaja. Contoh ancaman pasif adalah system yang bermasalah, seperti karena b...
-
PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (PT.PERTAMINA) DAFTAR ISI BAGIAN I PENDAHULUAN A. TUJUAN DAN SISTEMATIK B. TUJU...
-
sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang saling berinteraksi, dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan ...